Kamis, 03 Juli 2014

tentang indonesia

Untuk kalian yang berebut tahta

            Surat terbuka dari anak seorang tokoh Proklamator dan juga beberapa balasannya yang jelas kontra terhadap isi surat terbuka tersebut, dan banyak pula media-media yang memberitakan tentang kedua pasangan capres & cawapres kita,  membuat saya tergugah untuk ikut bicara. Sebelumnya saya tekankan disini bahwa saya sama sekali tidak ada keterlibatan langsung dengan kedua capres & cawapres yang saat ini sedang bersaing memperebutkan tahta menjadi orang nomor 1 di Indonesia.
Saya hanya seorang remaja biasa, yang peduli dengan Indonesia. Saya disini tidak akan membela satu kubu baik itu, Probowo – Hatta ataupun  Jokowi – Jusuf Kalla, karena sampai saat ini saya belum memutuskan akan memilih siapa. Dan saya hanya ingin mengulas berita-berita yang sudah beredar.

Kita bicara soal Capresnya dahulu baru ke Cawapresnya :

1.                  Prabowo Subianto
            Bicara mengenai seorang Prabowo, yang terbesit di dalam pikiran khalayak adalah “ORDE BARU”. orang – orang, bahkan media pun selalu mengungkit masa lalunya ketika masa orde baru, banyak yang bilang bahwa Prabowolah dalang dari penculikan para aktifis tahun 1998 tersebut yang hingga pada akhirnya, Prabowo di pecat dari anggota kemiliterannya. dan kini ketika Prabowo mencalonkan menjadi Presiden, munculah surat pemecatan Prabowo dari anggota kemiliteran,yang entah dari mana sumber tersebut, masyarakat tidak pernah mengetahuinya dan yang pasti sekarang adem ayem tanpa ada kelanjutan ceritanya. Saya bingung kepada kalian yang selalu megungkit tentang masa lalunnya, dan banyak juga yang ketakutan ketika seorang Prabowo mencalonkan menjadi Presiden, banyak dari mereka yang takut jika Prabowo terpilih menjadi Presiden, maka kita akan dibawa kembali ke masa Orde Baru, dan ketakutan itu pun disertai dengan tanggapan bahwa Probowo adalah Jilid 2 dari Soeharto. Mungkin saya terlalu Bodoh, ketika saya membicarakan mengenai tahun 1998, kenapa ?? karena pada tahun 1998, usia saya baru 3tahun, mungkin saya adalah salah satu orang yang menjadi korban kebodohan kalian, karena ketidak tahuan saya mengenai tahun tersebut, apalagi sekarang dengan jaman yang semakin serba canggih untuk mendapatkan sebuah informasi tentang masa lalu, menyebabkan saya ataupun orang-orang seusia saya diracuni dengan informasi-informasi tentang tahun 1998, yang tidak disertai dengan pemahaman yang pasti kepada kami. Lepas dari tahun 1998 atau orde baru, seorang Prabowo ternyata dipemasalahkan oleh beberapa kalangan, yang permasalahannya hanya karena seorang Prabowo Subianto saat ini tidak memiliki Istri atau lebih tepatnya seorang Duda, yang artinya ketika Prabowo terpilih menjadi Presiden, tidak akan ada yang menjadi Ibu Negara. Yang saya tanyakan kepada para kalangan yang mempermasalahkan status perkawinan Prabowo, saya hanya ingin bertanya, apa peran seorang Ibu negara, selain menjadi pendamping Bapak negara ?? karena selama ini, saya melihat peran dari seorang Ibu negara, hanya mendampingi Bapak negara ketika hendak berpergian ke suatu tempat, itu saja. Yang lainnya, apa ??. jika membicarakan pendamping kan sudah ada wakil presiden yang mendampinginya, serta tugas dan perannya pun jelas.
Dengan semua berita-berita yang beredar mengenai masa lalu Prabowo, stop jangan di ungkit kembali, bukan karena saya pendukung Prabowo atau tidak mau mendengarkan sejarah mengenai masa Orde baru,bukan itu. Tapi, pikirkanlah untuk kedepannya, jangan sampai masa lalu yang membuat efek negatif terhadap negara kita, terulang kembali, dan jadikanlah masa lalu tersebut menjadi bahan pembelajaran untuk kita kedepannya.

2.                  Joko widodo ( Jokowi )
             Bicara mengenai seorang Jokowi, orang-orang pasti langsung ingat dengan kata “BLUSUKAN”. Yuppzz orang yang satu ini, sepertinya identik dengan kata Blusukan tersebut, entah itu memang hobinya, ataupun memang caranya untuk lebih dekat dengan masyarakatnya. Dari dia menjabat sebagai walikota Solo sampai menjadi gubernur Jakarta, dan sekarang ketika dia mencalonkan sebagai presiden pun, tetap dengan Blusukannya. Terlepas dari hobi blusukannya, Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa Jokowi tidak pernah menuntaskan jabatannya, baik itu ketika menjadi Walikota Solo ataupun ketika menjadi Gubernur Jakarta, yang dimana masa jabatannya adalah 5 tahun, sedangkan Jokowi hanya melaksanakannya masing-masing sekitar 2 tahun, yang seakan-akan tidak tuntas dalam mengemban tugas, memang didalam sumpah jabatan pun tidak dijelaskan masa jabatannya, tetapi bukankah hal tersebut telah di teteapkan di dalam UUD 1945 ??. dan mungkin ini adalah salah satu ketakutan tersendiri bagi masyarakat, jika Jokowi terpilih nanti tidak akan tuntas atau hanya 2 tahun dalam mengemban tugasnya.setelah itu Jokowi meninggalkan jabatannya tersebut. Tetapi, jika di pikirkan kembali dan coba menelaahnya, ketika Jokowi meninggalkan jabatan sebagai Wali Kota Solo, untuk menjadi seorang Gubernur Jakarta, itu jelas tujuannya, kenapa?? Karena jabatan sebagai Gubernur itu lebih tinggi dari pada Walikota, dan ketika telah menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi pun meninggalkannya untuk mencalonkan menjadi Presiden, dan itu pun jelas Presiden lebih tinggi dari pada Gubernur, tetapi ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden dan dia akan meninggalkan jabatanya, untuk apa ?? karena Presiden adalah jabatan paling tinggi di kepemimpinan. Tetapi tidak menutu kemungkinan bahwa Jokowi akan lengser, sebelum masa jabatannya habis. Tentunya, itu akan terjadi bila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Jika kalian mempermasalahkan kinerja dari Jokowi ketika di Solo dan di Jakarta, yang katanya belum tuntas dan belum ada yang kalian rasakan selama Jokowi memimpin. Lagi – lagi saya disini menjadi manusia yang Bodoh. Kenapa ?? karena saya bukan warga Solo ataupun warga Jakarta, tetapi saya warga Bandung. Jadi, saya tidak mengetahui bagaimana ketika Jokowi memimpin Solo dan Jakarta, dan saya hanya bisa mendengarkan informasi – informasi dari kalian yang merasakan kepemimpinan Jokowi, itu pun yang di angkat kemedia saja. Selain itu, beberapa kalangan pun mempermasalahkan pencalonan Jokowi menjadi Presiden, hal itu di karenakan Jokowi di sebut-sebut sebagai Boneka dari seorang Megawati, entah itu benar atau tidak, tetapi ketika kita ulas kebelakang bahwa Megawati adalah salah satu orang yang bersikeras untuk menjadi Presiden kembali, kita ketahui bahwa ketika dia menjabat sebagai presiden, hutang Indonesia semakin tinggi dan Megawatilah yang mencetuskan kerja kontrak, dan itu membuat efek yang sangat besar terhadap kehidupan para Buruh, dan saya ingat, bahwa Megawati pernah berkata, jika dia terpilih kembali menjadi Presiden, dia akan mencabut sistem kerja kontrak. menurut saya, itu adalah hal yang sangat mustahil bisa dilakukan, kenapa ?? karena para pengusah telah di untungkan dengan sistem kerja kontrak, dan membuat para pengusaha tersebut tidak usah cape-cape membayar uang pesangon ketika karyawan kontraknya keluar, karena pesangon hanya di bayar kepada para pegawai tetap saja. Tapi, ketika popularitas Jokowi sedang naik, Megawati mencalonkan Jokowi untuk menjadi presiden, dan apakah seorang Jokowi bisa lepas dari tangan seorang Megawati ?? kita lihat saja ketika Jojowi jika terpilih, menjadi presiden.

3.                   Hatta Rajasa
             Hatta Rajasa pernah menjabat sebagi menteri di dua kali kepemimpinan SBY,
Ketika menjadi menteri Perhubungan, seorang Hatta paling di sorot karena, kenapa ?? karena, ketika Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200, dan masih banyak lagi kecelakaan-kecelakaan yang lain yang berhubungan dengan perhubungan. Ketika SBY terpilih kembali menjadi presiden, Hatta pun, di percayai kembali menjadi seorang menteri, tetapi dengan bidang yang berbeda, kali ini Hatta menjadi Menteri Perekonomian, dan disini saya tidak akan berkomentar terlalu jauh karena, perekonomian negara kita pun masih sangat jauh dari kata Sempurna. Kita tinggalkan soal menteri, kita masuk ke Tabrakan maut yang di sebabkan oleh anak dari Hatta yang menelan korban, tentunya. Banyak yang bilang ketidakadilan hukum di kasus ini, banyak yang mempersoalkan kenapa anaknya tidak di tahan ?? kenapa juga hanya diberi sanksi ??. jika, kalian tanyakan hal itu kepada orangnya langsung. Dia tidak akan bisa menjawabnya, yang harus kalian tanya adalah kepada jaksa atau penegak hukumnya, karena merekalah yang mempunyai wewenang mengenai seseorang di hukum atau tidak. Saya tidak akan bahas soal hukum disini, karena nanti saya akan bahas lebih rinci lagi. Jika Jokowi disebut-sebut sebagai Boneka dari Megawati, sama halnya dengan Hatta yang disebut-sebut sebagai Boneka dari Amin Rais, hanya bedanya Jokowi mencalonkan menjadi Presiden sedangkan Hatta mencalonkan menjadi wakil presiden. Dan jika kebanyakan masyarakat berpikiran seperti itu, berarti nantinya kita akan menjadi negara pertama yang di pimpin oleh Boneka,dan mungkin menjadi manusia yang bodoh. Pikirkan dan renungkan saja semua perkataan kalian.

4.                  Jusuf  Kalla
            Ini bukan kali pertama, seorang Jk mencalonkan menjadi wakil presiden, karena di periode sebelumnya Jk menjadi wakil presiden mendampingi SBY, dan kali ini menjadi pasangan Jokowi. Jika kita ingat perkataan Jk, sebelum ramai pencalonan capres – cawapres, Jk pernah mengatakan bahwa Indonesia akan hancur, jika di pimpin oleh Jokowi, dan sekarang dia malah menjadi wakil dari Jokowi, yang ibaratnya mejilat ludahnya sendiri. Dan jika di pikirkan kembali dengan apa yang dikatakan Jk sebelumnya dengan sikapnya sekarang, bahwa Jk mendukung Indonesia untuk hancur. Selain itu, sebagian orang mengatakan, kenapa Jk mau menjadi wakil dari Jokowi, padahal dulu Jk pun menjadi wakil presiden dari SBY ?? jika di pikir kembali, kenapa Jk mau, kenapa dia tidak mengincar jabatan yang lebih tinggi, yaitu presiden. Dan orang-orang pun pasti langsung berfikiran, bahwa Jk adalah seorang yang tidak mau atau enggan untuk lebih baik atau maju dari sebelumnya. Satu hal yang saya ingat tentang pemberitaan mengenai Jk, bahwa Jk pernah dipecat dari kementerian saat pemerintahan Gusdur, persoalan antar benar atau tidaknya, hanya dia dan orang-orang terdekatnya yang tahu.

Bicara Soal Indonesia :

            Ini adalah pertama kalinya, saya memilih presiden secara langsung, karena sebelumnya saya, belum mempunyai hak suara dan ketika saya berkomentar mengenai pemilu ataupun politik, saya selalu di ledek, kalau anak kecil cukup diam dan tahu saja, tanpa harus banyak komentar. Tapi, sekarang saya telah memperoleh hak suara saya, dan orang-orang yang dulu meledek saya, kini hanya bisa beradu argumen saja dengan saya. Ada beberapa unek-unek saya mengenai indonesia, yang selama ini saya pendam, hanya karena saya masih kecil,katanya. Dan berikut adalah ulasan saya terhadap Indonesia yang masih berkaitan dengan Capres & Cawapres Kita.

-                      Ekonomi
Kedua capres dan cawapres kita, di dalam kampanyenya selalu menggembar gemborkan ingin memperbaiki perekonomian di negara kita. Hanya sekedar saran kepada kalian, jika ingin memperbaiki perekonomian kita, berantas dulu para koruptornya. Karena merekalah biang dari ini semua, dan mungkin kalau tidak ada korupsi di negara kita, lambat laun kita pasti bisa memperbaiki perekonomian negara kita.

-                      Politik
Kita bicara soal partai politiknya terlebih dahulu, partai politik dinegara kita itu banyak, saking banyaknya saya sampai lupa partai politik apa saja yang ada di negara kita, baik yang lolos verifikasi ataupun yang tidak lolos verifikasi,  dan  bisa saya katakan di sini, bahwa partai-partai politik di negara kita  adalah partai politik yang paling kompak, saking kompaknya timbul lah perpecahan di dalam partai politik itu sendiri. Dan yang paling mengerikan adalah banyak money politic atau yang biasa disebut dengan politik uang, mereka menjadikan uang hanya untuk popularitas semata, agar masyarakat tidak tahu kebusukan-kebusukan mereka, dan yang lebih hebatnya tidak ada media, yang berani mengungkap secara rinci tentang kebusukannya. Yaaa.... mungkin ada uang juga di balik itu semua, I don’t know, and don,t want to know, let them and God knows.

-                      Hukum
Hukum di Indonesia adalah Hukum yang paling adil, saking adilnya hukum kita, seorang bocah  pencuri sandal jepit yang berusia 15 tahun, mendapatkan ancaman hukuman lima tahun penjara sementara banyak koruptor yang dihukum hanya 1,5 tahun bahkan banyak pula yang masih berkeliaran malah tampil jadi pemimpin di negeri tercinta ini dan tidak malu-malu pula memberi nasehat kepada negeri ini. Yang ibaratnya Lu punya duit, lu bebas, lu ga punya duit, lu dipenjara. Jadi intinya, hukum kita hanya berlaku kepada orang yang tidak punya uang atau orang miskin, dan tidak berlaku kepada orang yang punya uang atau orang kaya. Saya jadi teringat salah satu lagu yang pernah populer saat itu, 

“Lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Kita orang yang lemah
Pasrah akan keadaan.”
                        (Andaiku gayus tambunan – Bona)

-                      Pendidikan
Pendidikan menjadi topik terakhir, yang akan saya bahas disini. Bicara soal pendidikan, mungkin kita masih kalah dengan negara-negara berkembang lainnya, kenapa ?? saya tidak akan menjelaskannya, karena saya yakin kalian mempunyai jawaban tersendiri.
Pendidikan menjadi sorotan utama dalam segala hal, baik dalam melamar pekerjaan,menjadi PNS, menjadi polisi, dokter, bahkan menjadi anggota dewan pun pendidikan lah yang di utamakan, tapi sayangnya sorotan utama itu, malah menjadikan negara kita menjadi negara yang kebanyakan orangnya tidak berpendidikan, bahkan tidak pernah mengenal yang namanya sekolah. Mati enggan, Hiduppun tak mau, saya rasa kata-kata itu pantas untuk menggambarkan pendidikan kita. Jika kalian protes dengan kata-kata tersebut, tolong kasih tau saya, kata-kata apa yang cocok untuk menggambarkan pendidikan kita.
Para pelajar di negara kita itu banyak yang kreatif, tapi sayangnya kekreatifan mereka tidak dibarengi oleh perhatian dari pemerintahan, mungkin ada perhatian kalian kepada pelajar kreatif, tapi itu hanya di awal saja, selanjutnya ?? HILANG bak di telan bumi. Para pelajar kreatif itupun dilupakan.

             Negaraku Indonesia, untuk siapapun yang membaca dan khususnya untuk Presiden yang terpilih kelak, tolong benahi negara kami tercinta ini, negara dimana kami dilahirkan, negara dimana kami dibesarkan, dan negara dimana kami dapat melihat kondisi negara kami, dengan mata kami sendiri, negara yang akan menjadi saksi kehidupan kami, serta negara yang akan menjadi saksi kematian kami. Kami hanya ingin ketentraman, kesejahteraan serta kedamaian antar agama,suku,ataupun budaya.

            Cukup, untuk kita terus menangis melihat kondisi negara kita yang belum benar-benar Merdeka, karena sudah saatnya kita untuk tersenyum, tersenyum dengan ketentraman, kesejahteraan, kedamaian serta keadilan yang benar-benar bisa kita rasakan.
Dan cukup, cukup untuk kita terus melihat masa lalu, jangan sampai kita hanyut dalam nostalgia masa lalu negeri ini, ingat kawan !!! Kita hidup untuk masa depan, bukan hidup untuk masa lalu. Boleh kita melirik sedikit, tentang masa lalu kita, tapi jangan sampai terlena untuk kembali, jadikanlah masa lalu kita itu menjadi sebuah kenangan dan cerita untuk anak dan cucu kita, serta para pemuda bangsa harapan indonesia di kemudian hari, yang insyallah akan membawa negara kita, menjadi negara yang maju.
           
            Mohon maaf bila ada kata yang kurang tepat, ataupun kata yang menyinggung kalian, saya menulis ini sesuai apa yang saya lihat, dan tanpa ada niatan sedikitpun untuk menyinggung kalian, satu hal
jika kalian tersinggung berarti kalian merasa, dan jika kalian merasa silahkan intropeksi diri.




Salam,
Bandung,4 Juli 2014

Atin Apriyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar