“ Aku
Tak Mau Aborsi,Sayang”
Aku tak tau apa yang aku
lakukan saat itu bersamamu,, aku seperti terhipnotis oleh dirimu. Jujur aku
merasa menyesal telah melakukan itu dengan mu, aku tak tau apa yang akan
terjadi nanti, aku juga tak tau apa yang harus aku lakukan nantinya, ketika
tumbuh janin di dalam rahimku, aku tak tau apa aku harus terus
mempertahankannya, ataukah aku harus menjadi seorang pembunuh untuk janin yang
akan menjadi anak ku kelak.
Dunia terus berputar, waktu pun terus berjalan, ketika diriku telah seutuhnya menjadi milikmu. Walaupun, tanpa ikatan sebuah pernikahan, aku tau kamu menyayangiku dan aku yakin itu, tapi, aku tak yakin kalau dirimu mencintaiku juga, karena aku tau saat ini kau sudah mempunyai wanita lain, begitupun dengan diriku, aku mempunyai seorang lelaki yang sangat menyayangi & mencintaiku, tapi jujur aku sangat – sangat menyayangimu, bahkan ketika kau bilang ini bukan kali pertamanya kau bercinta dengan wanita selain aku, bodohnya diriku tetap mau melakukan itu dengan mu, kenapa ? karena aku menyayangimu, tapi setelah aku mengorbankan keperawananku kepadamu, dan setelah itu aku di nyatakan positif Hamil, Apakah kau akan bertanggung jawab dengan perbuatan mu itu ?, Apakah kau akan menikahiku ?, Apakah kau akan menjaga diriku dan kandungnku ini ?, yang ketika waktunya tiba, akan menjadi anakmu ?, karena ini adalah darah dagingmu sayang,,,
dan Apakah kita akan menikah tanpa adanya sebuah kasih sayang ? Apakah kau akan menikahiku,hanya karena Janin yang aku kandung ini ??
semua jawabannya hanya akan ku dapatkan dengan menjalaninya.
Dunia terus berputar, waktu pun terus berjalan, ketika diriku telah seutuhnya menjadi milikmu. Walaupun, tanpa ikatan sebuah pernikahan, aku tau kamu menyayangiku dan aku yakin itu, tapi, aku tak yakin kalau dirimu mencintaiku juga, karena aku tau saat ini kau sudah mempunyai wanita lain, begitupun dengan diriku, aku mempunyai seorang lelaki yang sangat menyayangi & mencintaiku, tapi jujur aku sangat – sangat menyayangimu, bahkan ketika kau bilang ini bukan kali pertamanya kau bercinta dengan wanita selain aku, bodohnya diriku tetap mau melakukan itu dengan mu, kenapa ? karena aku menyayangimu, tapi setelah aku mengorbankan keperawananku kepadamu, dan setelah itu aku di nyatakan positif Hamil, Apakah kau akan bertanggung jawab dengan perbuatan mu itu ?, Apakah kau akan menikahiku ?, Apakah kau akan menjaga diriku dan kandungnku ini ?, yang ketika waktunya tiba, akan menjadi anakmu ?, karena ini adalah darah dagingmu sayang,,,
dan Apakah kita akan menikah tanpa adanya sebuah kasih sayang ? Apakah kau akan menikahiku,hanya karena Janin yang aku kandung ini ??
semua jawabannya hanya akan ku dapatkan dengan menjalaninya.
Tapi,ketika kau telah
bersamaku, kau akan tau betapa tulusnya aku menyayangimu, dan aku akan selalu
ada di sampingmu, memelukmu saat kau sedang berada dalam masa sulit, karena aku
bukan wanita yang selalu ada di saat kau sedang senag saja sayang, aku tidak
seperti itu, aku akan selalu ada di saat kau susah ataupun senang, kau akan
merasakannya, ketika kau telah bersamaku, selamanya.
Tapi,
ingat sayang jangan sampai kau mengaharuskan aku menjadi seorang pembunuh untuk
Anak kita,, Yaa Anak Kita,karena ini Darah Dagingmu. (T_T)
Mungkin ini yang mereka katakan, saat berada dalam kandunganku,
di saat kau menyuruhku untuk menjadi pembunuhnya
Bulan 1 :
BU, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku
udah punya badan bu... aku sayang
ibu, bunyi detak jantung ibu itu jadi
musik terindah yang menemaniku di
sini.
Bulan 1 :
BU, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku
udah punya badan bu... aku sayang
ibu, bunyi detak jantung ibu itu jadi
musik terindah yang menemaniku di
sini.
Bulan 2 :
Bu, Aku udah bisa ngisep jari imutku
lho, di sini hangat bu. . , nanti kalau aku
sudah keluar ibu janji ya mau main
sama aku.
Bulan 3 :
Bu, meskipun AKU belum tau jenis
kelaminku, tapi apapun aku, aku harap
ibu dan ayah bahagia kelak ketika aku
keluar. Jangan nangis ya bu, kalau ibu nangis di sini aku juga ikut nangis.
Bulan 4 :
Bu, rambutku sudah mulai tumbuh lho,
ini jadi mainan baruku, aku bisa
menggerakan kepalaku, putar kiri -
putar kanan.
Bulan 5 :
Bu, Ibu tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi Bu? Αku nggak diapa-apain kan Bu? Aku akan Baik-baik aja kan Bu ???
Bulan 6 :
Ibu datang ke dokter itu lagi ya? Bu, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai
memasukan benda tajam?
Benda
tajam itu mulai memotong
rambutku bu, tolong. . aku takut.
Benda
tajam itu mulai memotong
kakiku, sakiit Bu. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya
tangan yang bisa memeluk Ibu.... ,
Bu,
benda itu sekarang mulai
memotong tanganku, IBU tolong aku. Aku janji nggak akan nakal,Bu...Tapi,meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, Aku masih punya
mata dan telinga untuk melihat senyum Ibu, mendengar suara Ibu,
mata dan telinga untuk melihat senyum Ibu, mendengar suara Ibu,
tapi..
Benda itu sekarang sudah
mulai memotong leherku, Ibu..
Ampun
bu... Beri aku
kesempatan hidup, aku sayang Ibu,
aku pengen memeluk Ibu.
kesempatan hidup, aku sayang Ibu,
aku pengen memeluk Ibu.
Bulan 7 :
Bu, Aku di sini Baik-baik aja, aku sudah
disamping orang orang sholeh di
surga, Allah mengembalikan semua
organ tubuhku yang dipotong benda
tajam itu, Allah memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan
lembut dan Allah membisikan tentang
apa itu aborsi. Kenapa IBU tega
melakukan itu? Kenapa IBU nggak mau
main sama aku?Αpa salah aku bu? Ibu
taubat ya, biar Allah mau antar Ibu ke sini, nanti kita main bareng-bareng di
sini, dan jangan lupa, ajak Ayah juga ya Bu.
Pantaskah dia yang belum
sempat terlahir ke dunia ini
mendapatkan perlakuan sekeji itu dari orang tua
kandungnya?
sempat terlahir ke dunia ini
mendapatkan perlakuan sekeji itu dari orang tua
kandungnya?
Tidak,aku tidak ingin darah daging kita
mengalami hal itu, dan aku tidak mau sampai aku harus membunuhnya, sayang, aku
tidak mau...aku mohon jangan paksa aku untuk melakukannya.
“ABORSI”
aku tak mau melakukannya, sayang
biarkan aku mempertahankan Janin ini, dan aku ingin ketika dia lahir dia melihat kedua orangtuanya yang lengkap dan aku ingin ketika dia lahir dia di Adzani oleh dirimu sebagai Ayahnya,, dan kita membesarkannya berdua dengan penuh kasih sayang.
Tapi,ketika
kau tidak ingin mengakui dia sebagai anakmu, kau tidak mau bertanggung jawab
atas perbuatan mu, dan kau lebih memilih aku untuk melakukan Aborsi,melakukan
perbuatan yang sangat keji itu...
“Lebih
baik Kau bunuh Aku saja, dari pada kau hanya membunuh Janin yang sama sekali
tidak berdosa ini.”
Biarkan
aku tetap bersama Janin yang akan memanggilku Ibu kelak, walaupun aku harus
mati, asalkan aku tetap bersama dia, Selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar